Bumiroso- Sebagai upaya untuk wujudkan generasi masa depan Desa Bumiroso yang Cerdas, unggul serta berakhlaq mulia dan mendukung program mayo sekolah, Pemerintah Desa Bumiroso melaksanakan sosialisasi pendidikan melalui Gerakan Mayo Sekolah di SD Negeri Bumiroso diikuti oleh siswa-siswi Kelas VI (Enam). (18/09/2023).
Program Mayo Sekolah adalah program yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang efektif membantu menangani ATS dengan dukungan berbagai pihak, seperti kepala desa, camat dan perwakilan sekolah.
Mayo Sekolah merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo membangkitkan kembali semangat anak untuk terus belajar mengenyam pendidikan. Sebab pendidikan menjadi jembatan dalam membentuk kualitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sebab pendidikan menjadi jembatan dalam membentuk kualitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Sumardin, SE, Kepala Desa Bumiroso menjelaskan salah satu cara untuk meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah menjadi 100 persen, berbagai program perlu ditempuh misalnya dengan melakukan sosialisasi secara massif ke sekolah-sekolah yang ada di Desa Bumiroso. Hal ini merupakan langkah penting dan efektif karena harapannya para siswa-siswi SD/MI harus melanjutkan ke jenjang SLTP, dan juga para pelajar SLTP harus melanjutkan ke jenjang SLTA dan seterusnya.
“Sosialisasi pendidikan melalui Gerakan Mayo Sekolah ini adalah upaya memberikan motivasi dan dorongan kepada para siswa dan siswi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.” jelasnya.
Langkah penting lainnya adalah dengan membangun komunikasi dan koordinasi antara sekolah dengan pemerintah desa, melibatkan kepala desa sebagai pemangku wilayah desa dimana mereka yang putus sekolah diarahkan untuk melanjutkan.
Selain itu, upaya Pemerintah Desa Bumiroso dalam pendidikan adalah dengan berdirinya Perpustakaan Wijaya Kusuma Desa Bumiroso. Perpustakaan desa menjadi salah satu media atau sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan membaca guna mencerdaskan kehidupan masyarakat desa adalah perpustakaan.
Perpustakaan desa sebagai penunjang program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah, bisa menjadi pusat beragam informasi yang dibutuhkan masyarakat desa dan juga dapat menjadi pusat pendidikan terbaik untuk mempelajari banyak hal yang selama ini tidak didapatkan. Masyarakat bisa mendapat jawaban seputar apa yang selama ini terjadi dari membaca buku di perpustakaan. (um)