1. Asal-Usul Pembentukan Desa
Desa Bumiroso Berdiri kurang lebih tahun 1889. Sejarah desa Bumiroso hanya bisa diruntut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Bumiroso didirikan oleh seorang Kyai yang bernama Kyai Talkum yang berasal dari Yogyakarta.
Salah satu tokoh pendiri Desa Bumiroso adalah Kyai Talkum yang merupakan Pengawal Putri Ayu Adipati Ngayogyakarta yang akan mengembara. Hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang menorehkan nama pendiri desa Bumiroso pada saat itu. Menurut riwayat dari cerita masyarakat bahwa Desa Bumiroso Terdiri dari 3 dusun yaitu dusun Drewel, Dusun Jembarsari dan Dusun Kemiri.
Dusun Drewel, berdiri kurang lebih tahun 1910 pendirinya adalah Kyai Brandal. Menurut cerita yang didapat dari seorang perangkat desa Kaur Kesra Bumiroso yaitu mbah Kyai Murtadho bahwa masyarakat dusun tersebut pada waktu itu senangnya pada olok-olokan, ribut dan susah diajak damai pada waktu itu sehingga oleh Kyai Brandal dinamai Dusun Drewel.
Dusun Bumiroso sendiri berdiri kurang lebih tahun 1907 pendirinya adalah mbah Ky Talkum dari Yogyakarta pada waktu itu ada seoarang Putri Ayu Adipati Yogyakarta yag sudah berkali-kali di lamar/akan dipersunting oleh pemuda akan tetapi tidak mau, untuk menghindari lamaran dari banyak pemuda akhirnya mengembara yang di kawal oleh seorang Kyai yang bernama Kyai Talkum, oleh Kyai Talkum dibawa ke sebelah Barat alun-alun disitu beliau berkata berdasarkan kemajuan jaman ini akan menjadi nama Wonosobo yang artinya (hutan yang sering dilewati) kemudian berjalan ke sebelah selatan beliau menamai pakunjaran yang sekarang lebih dikenal dengan nama Penjara, kemudian beliau berjalan lagi ke sebelah Utara sampai dipertigaan beliau mendengar bunyi lonceng (klentheng) dan beliau menamai klenteng beliau istirahat sejenak dan berjalan lagi menuju ke sebelah Barat yang ahkirnya beristirahat lagi di suatu tempat, ditempat itu beliau berkata disini rasanya sejuk,damai nyaman, beliau sangat krasan yang akhirnya beliau menamai Bumirasa yang sekarang dinamai Bumiroso yang artinya tanah yang membuat krasan, kemudian dilanjutkan terus menggembaranya sampai di Kalimendong, sampai meningalnya Kyai Talkum di Kalimendong. Untuk menggenang pendiri Desa Bumiroso warga masyarakat Dusun Bumiroso setiap tahunnya berziarah secara rombongan maupun perseorangan ke Kalimendong.
Dusun Siwatu berdiri tahun 1935 pendirinya adalah Mbah Arjo. Dusun tersebut pada waktu itu dihuni oleh satu orang yaitu Mbah Arjo kemudian selang waktu bertambah 2 Kepala Keluarga kemudian dusun tersebut oleh ketiga orang tersebut di namai Jembarsari kulon, kemudian datanglah seorang wali bernama Mbah Kyai Abu Nangin, karena desa tersebut belum ada masjid, kemudian mbah Kyai Abu Nangin mendirikan sebuah masjid ditengah-tengah sawah, ditengah-tengah sawah banyak sekali batu-batu yang besar batu-batu tersebut dipecah sama mbah Kyai Abu Nangin untuk pembangunan masjid setelah jadi masjid diberi nama “ MASJID SENJATA KESUMAN“ nama Senjata Kesuman berdasarkan riwayat bahwa pada saat pembangunan masjid tersebut Batu paling besar yang ada di sekita lokasi pembangunan di belah dan didalamnya ternyata terdapat beberapa Pusaka atau Senjata berupa Tombak dan Pecut. Kemudian ada seorang ulama` yaitu Mbah Kyai Ghozali Syihab yang berasal dari Mbeteng Sari mendirikan Pondok Pesantren Miftahul Huda dan Gedung Thoriqoh dibawah asuhan mbah Kyai Ghozali Syihab, setelah berkembang dan banyak santrinya berbagai Penjuru yang akhirnya diberi nama Pondok Pesantren Miftahul Huda sehingga sampai sekarang dikenal dengan Dusun Siwatu.
Dusun Kemiri, berdiri kurang lebih pada tahun1921. Pendirinya adalah Mbah Kyai Saridin pada waktu itu di desa tersebut ada sebuah pohon Kemiri yang berada ditengah tengah desa, karena dengan berkembangnya penduduk akhirnya pohon kemiri ditebang untuk mengingat kalau didesa tersebut pernah ada pohon Kemiri akhirnya desa tersebut diberi nama “Dusun Kemiri “ sejarah ini diambil cerita secara turun-temurun, mulut ke mulut.
Salah satu narasumber yang menjadi rujukan penulisan sejarah desa Bumiroso ini adalah salah satu perangkat desa kaur Kesra yaitu Mbah Kyai Murtadho Almarhum kepada Sekdes Bumiroso periode 1993-2015 yaitu Ibu Nur Chikmah.
2. Pemimpin Desa
No |
Nama |
Periode |
Alamat |
Keterangan |
1 |
Kerta Dwipa |
…… s/d ……. |
|
|
2 |
Seco Wijoyo |
…… s/d ……. |
|
|
3 |
Joyo Mihardjo |
…… s/d 1935 |
|
|
4 |
Samhudi |
1935 s/d 1977 |
Drewel |
|
5 |
Muhammad Cholil |
1977 s/d 1981 |
Drewel |
|
6 |
Much Zaeni |
1981 s/d 1985 |
Gondang |
Pj. Kades |
7 |
Ribut M Fadhol |
1985 s/d 1993 |
Kemiri |
|
8 |
Muzar Ahmad |
1993 s/d 1994 |
Bakalan |
Pj. Kades |
9 |
M. Matruf |
1994 s/d 2002 |
Bumiroso |
|
10 |
Sumardin, SE |
2002 s/d 2007, 2007 s/d 2013 |
Bumiroso |
|
11 |
Mustangin |
2013 s/d 2019 |
Kemiri |
|
12 |
Syaiful Ahzar, S.IP |
10 Okt 2019 s/d 15 Des 2019 |
Limbangan Mojotengah |
Pj. Kades |
13 |
Sumardin, SE |
2019 s/d 2025 |
Bumiroso |
|