Bumiroso, Tim Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN MMK) UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan Perpustakaan Wijaya Kusuma Desa Bumiroso mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari bahan minyak jelantah. Kegiatan yang berlangsung pada hari ini, Jumat (11/8/2023) diadakan di Balai Desa Bumiroso. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang yang berasal dari anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kader Desa.
Renanda Fasha Devarasalya atau yang kerap disapa Rere selaku Kordes KKN MMK di Desa Bumiroso mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan pengolahan lilin aromaterapi dari bahan baku minyak jelantah. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif sehingga limbah minyak jelantah tersebut dapat menjadi produk yang bernilai jual.
“Pemanfaatan limbah minyak ini juga sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pengolahan minyak jelantah menjadi bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi juga cukup mudah dilakukan. Selain itu, lilin aromaterapi juga memiliki nilai ekonomis sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif tambahan sumber penghasilan bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Bumiroso,” terangnya.
Isma Tri Mulianingsih selaku penanggungjawab kegiatan sekaligus pemateri menjelaskan bahwa dalam pembuatan lilin aroma terapi ini, bahan yang digunakan adalah kompor gas, panci, pengaduk, gelas, sumbu, minyak jelantah, parafin, asam stearate, pewangi (fragrance), dan pewarna. Cara pembuatan lilin aroma terapi tersebut diawali dengan menjernihkan minyak jelantah menggunakan tepung tapioka atau kulit pisang.
“Pertama, masukkan jelantah, parafin, dan asam stearat dengan perbandingan 1:1:1 lalu masak dengan api kecil. Kemudian, masukkan pewarna dan aduk hingga larut. Matikan api, tunggu hingga 2-3 menit lalu pewangi (essential oil) secukupnya. Selanjutnya siapkan gelas dan beri sumbu. Terakhir, tuang ke dalam gelas yang sudah diberi sumbu lalu tunggu hingga mengeras,” jelas Isma.
Sekretaris Desa Bumiroso, Khoirul Umam yang mendampingi kegiatan tersebut mengatakan bahwa limbah minyak yang diproduksi setiap rumah biasanya digunakan berulang-ulang dan dibuang sembarangan.
“Pemanfaatan limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi harapan kedepan menjadi suatu keterampilan baru yang bisa dikembangkan ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Bumiroso pada umumnya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan minyak jelantah dan dapat menjadi suatu peluang usaha bagi masyarakat guna meningkatkan pendapatan warga setempat,” tuturnya.
Dihubungi melalui saluran telepon, Deka Uswatun Chasanah, S.Pd.I selaku Kepala Perpustakaan Wijaya Kusuma Desa Bumiroso mengungkapkan produk lilin yang dihasilkan dari limbah minyak jelantah ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan lilin konvensional yang dibuat dari bahan baku lain.
“Lilin yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah jelantah memiliki keunggulan ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah dan bahan yang tersedia di Desa Bumiroso,” ungkapnya.
Sementara itu, Siti Nikmah, SE selaku Ketua TP. PKK Desa Bumiroso mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang diselenggarakan tersebut sangat menyenangkan dan bermanfaat.
“Ilmu dan wawasan kami mengenai pengolahan limbah menjadi bertambah. Kegiatan ini juga menjadi salah satu wadah pemberdayaan ibu-ibu. Saya berharap ilmu yang didapatkan bisa digetok-tularkan (disosialisasikan) kepada ibu-ibu dawis dan ke depannya bisa untuk penghasilan tambahan ibu-ibu PKK,” kata Siti Nikmah. (um)