WONOSOBO, Bersama dengan 15 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Wonosobo, Desa Bumiroso mengikuti Sosialisasi Program Kampung Iklim atau yang sering dikenal dengan istilah PROKLIM. (Kamis, 6/7/2023)
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo bertempat di Resto Ongklok. Hadir sebagai narasumber Bp. Suwarsono (LH), Mbak Ida (Aktivis Proklim dan Sekdes dan Penggerak KWT Desa Blederan, Bp. Sabar (Aktivis Proklim Desa Kalimendong).
Program Kampung Iklim (Proklim) adalah suatu program berwawasan iklim dan lingkungan berlingkup nasional yang dibuat langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH). Dalam pelaksanaan Proklim, KLKH menggandeng langsung pemerintah daerah sebagai eksekutor dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.
Proklim mengaplikasikan konsep pemberdayaan masyarakat atau Community Based Development. Dalam pemberdayaan masyarakat, berbagai hal lain menjadi aspek yang ikut diperhatikan seperti; institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan (equity), keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation), yang pemanfaatan sumber daya lokal (local resource based).
Alasan utama dibuatnya Proklim adalah untuk menguatkan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. Di samping itu, dalam jangka panjang keberlanjutan iklim dan lingkungan yang baik tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi yang terdapat di daerahnya masing-masing.
Merujuk pada Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pelaksanaan Proklim memiliki komponen serta strategi yang menjadi kerangka utama Proklim. Kerangka tersebut didasarkan pada tiga aspek yakni Adaptasi, Mitigasi, dan Dukungan Keberlanjutan.
Pertama, dalam komponen Adaptasi ini melingkupi aktivitas pengendalian, penanganan, dan antisipasi berbagai fenomena alam seperti kekeringan, banjir, kenaikan muka laut, abrasi, erosi, rib dan longsor. Di samping itu, komponen adaptasi juga terkait dengan aktivitas meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian penyakit terkait iklim.
Kedua, dalam komponen Mitigasi, terdapat berbagai aktivitas seperti; Pengelolaan sampah, limbah padat dan cair; Penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energy; Budidaya pertanian rendah emisi GRK; Peningkatan tutupan vegetasi; serta aktivitas terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Ketiga, dalam komponen Dukungan Keberlanjutan, terdapat beberapa bagian yang harus diperhatikan secara baik oleh para pelaksana Proklim. Bagian dari Dukungan Keberlanjutan tersebut meliputi analisis terhadap manfaat, pengembangan, kegiatan lain, kapasitas, kebijakan, swadaya dan gender, kelompok masyarakat, serta dukungan eksternal.
Semoga para penggiat Proklim dan semua pihak atas partisipasi dan komitmennya dalam menciptakan Program Kampung Iklim di Kabupaten Wonosobo, bersama-sama saling memotivasi untuk berkomitmen dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Wonosobo dengan Program Kampung Iklim. (um)